Saturday, 30 April 2016

AutoLeveling Waterpass

Saya akan membahas seputar penggunaan alat ukur Leveling atau yang sering disebut sebagai Waterpas.dalam prnggunaan alat waterpass,pengambilan data ukur berupa beda tinggi/elevasi suatu tempat terhadat acuan nol permukaan air laut,yang penentuan awal ketinggian di ambil menggunakan record data GPS ataupun alat Waterpass kemudian diikat pada BM/Titik ikat.
Prinsip kerja dari waterpass dalam pekerjaan pengukuran tidaklah sulit seperti halnya pengambilan data ukur menggunakan Theodolite ataupun ThotalStation.data-data record pengukuran waterpass berupa pembacaan benang tengah rambu ukur antara titik ikat BM pertama dan titik-titik ikat lainya yang telah di berikan harga elevasi menggunakan waterpass.untuk lebih memahami cara kerja menggunakan alat ukur Waterpass,saya akan membahas dan menjelaskan alat-alat pelengkap sebelum memulai pekerjaan pengukuran menggunakan waterpas.Berikut beberapa perlengkapan alat-alat tambahan dalam memulai proses pengukuran elevasi.  

1.RAMBU UKUR
 
 


2.STATIF/KAKI ALAT

   
 
3.METER ROLL 
Image result for METER ROLL
4.PATOK
5.SPIDOL PERMANENT
6.FORMAT DATA UKUR  
 
Itulah sebahagian besar alat pelengkap yang harus di siapkan sebelum memulai pekerjaan pengambilan data ukur bedatinggi/leveling menggunakan waterpass.
seperti yang kita ketahui bahwa,pekerjaan pengukuran Leveling/Elevasi ada beberapa metode pengukuran yang harus kita laksanakan.metode-metode tersebut akan saya bahas satu persatu secara garis besar.
beberapa metode pengukuran pengambilan data ukur Leveling/Elevasi sebagai berikut,

A.PENGUKURAN LONGSECTION

             

                  
Pelaksanaan pengukuran Sipat datar Longsection tidak jauh berbeda dengan sipat datar memanjang, yaitu melalui jalur pengukuran yang nantinya merupakan titik ikat bagi sipat datar profil melintangnya, sehingga mempunyai ketentuan sebagai berikut :
•     Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tenah (as) jalur pengukuran dan dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang terdapat pada permukaan tanah.
•     Data ukuran jarak dengan pita ukur dan dicek dengan jarak optis.
metode pelaksanaanya sebagai berikut : 
  1. Tempatkan alat sipat datar diantara titik A dan titik 1
  2. Lakukan centering.
  3. Gelembung nivo ketengahkan dengan 3 skrup klap.
  4. Ukur tinggi alat diatas patok.
  5. Bidik rambu pada titik A kemudian baca BA, BT dan BB,lalu bidik juga rambu pada titik 1.
  6. Setelah sampai ke titik B,Ulangi kembali pengukuran longsection diatas namus sekarang dimulai dari titik B s/d titik A(poligon longsection tertutup/kering)dimana hasil dari pengukuran Titik A -B maupun sebaliknya hasil dari elebasi titik B-A nilai elevasi A harusnya sama.namun jika berbeda masukan pada rumus koreksi kesalahan pembacaan yaitu : 10 akar D dimana D adalah jarak keseluruhan dari titik A - B ditambah jarak titik B - A.
  7. Hitung d (jarak) dari alat ke rambu, d=(BA-BB).100
  8. Lakukan hal yang sama (2,3,4,dst)
  9. Lakukan urut-urutan dari nomor A s/ B
untuk pengukuran longsection/profile memanjang dan langkah-langkahnya telah saya bahas di atas dan siap di olah datanya dalam program desain untuk mengetahui keadaan tanah existing secara memanjang.
Rumus untuk mencari elevasi titik 01 adalah: bedatinggi antara titik A ke titik 01 ditambah dengan elevasi titik A.

A.PENGUKURAN CROSSECTION/MELINTANG
 Pelaksanaan pengukuran sipat datar profil melintang dilakukan setelah pengukuran sipat datar profil memanjang, jarak antar potongan melintang dibuat sama, sedangkan pengukuran kearah samping kiri dan kanan as jalur memanjang lebarnya dapat ditentukan sesuai perencanaan dengan pita ukur misalnya pada jalan raya, potongan melintang dibuat dari tepi yang satu ke tepi yang lain. Arah potongan melintang tegak lurus dengan as, kecuali pada titik tikungan (contoh pada titik B) maka potongan diusahakan membagi sudut terseut sama besar atau bila perlu dibuatkan 2 buah potongan melintang yang masing-masing tegak lurus pada arah datang dan arah belokan selanjutnya

https://belajargeomatika.files.wordpress.com/2011/06/prof-melintang.jpg

metode pelaksanaanya sebagai berikut : 
  • Dirikan alat ukur water pas pada titik A(Titik A adalah titik poligon longsection yang telah di ketahui nilai elevasinya)lalu ukur tinggi alat dari patok ke alat eater pas dan isi pada format data ukur pada kolom 2 baris pertama.
  • tempatkan Rambu ukur pada titik 1 kemudian baca benang tengahnya.pada format data ukur isi pada kolom 3 baris kedua.
  • ukur jarak dari titik A ke titik 1,lalu isikan pada format data ukur pada kolom 6 baris kedua.
  • lakukan kembali langkah kedua pada titik 2 s/d tititk 4.
  • buatlah gambar sketsa penampang titik 1-4 sesuai bentuk eksisting lapanga yang di ukur.
  • lakukan langkah-langkah di atas untuk mengambil data pada titik B dan titik C.
  • lakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai elevasi titik-titik yang di lalui oleh garis sejajar titik A,B dan C.
  • Rumus untuk mencari Elevasi : hitunglah terlebih dahulu beda tinggi antara titik 1s/d titik 4 terhadap titik A,dengan rumus Benang tengah rambu depan (pembacaan benang tengah titik 1 s/d titik 4)dikurangi Benang tengah Belakang(titik A).setelah semua titik 1 s/d titik 4 telah di ketahui beda tingginya masukan dalam rumus Untuk mendapatkan hasil ELEVASI semua titik dengan cara: Elevasi titik A(nilai elevasinya di dapatkan dari pengukuran longsection/profile memanjang)ditambahkan dengan beda tinggi titik 1(hasilnya adalah elevasi titik 1)untuk elevasi 2 s/d 4 hitung sesuai rumus tersebut.
  • hasil dari pengambilan data ukur crossection bisa langsung di olah pada program Autocad.
Demikianlah proses pengambilan data elevasi menggunakan alat ukur AutoLeveling Waterpas,dimana ketelitian pengambilan data elevasi sangat akurat untuk dijadikan acuan dalam setiap pelasanaan pekerjaan konstruksi.jangan lupa post kan komentar anda sebagai bahan evaluasi terhadap Blog saya ini.saya minta maaf jika masi banyak kekurangan dari tata bahasa dan penjelasan mengenai metode pekerjaan pengukuran leveling waterpas ini,saya masih butuh banyak belajar dan sangat ingin berbagi.